“yang lisan akan sirna yang menulis akan abadi” demikian pengantar dari Dhia Prakasha Yoeda atau yang biasa dipanggil D.P.Yoeda, budayawan dan jurnalis senior saat menjadi pembicara pada kegiatan Pelatihan Menulis Opini Ilmiah Populer dan Menulis Berita Berkualitas di Era Disrupsi bagi mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) (Kamis/22/11/18). D.P.Yoeda merujuk pada peribahasa dalam bahasa Latin yang berbunyi Verba volant, scripta manent.
Secara harfiah peribahasa Latin ini maknanaya kata-kata lisan itu terbang sementara tulisan menetap. Peribahasa ini mau mengingatkan kepada umat manusia bahwa kata-kata lisan dapat dilupakan dengan mudah oleh siapapun, tetapi tulisan-tulisan akan tetap hadir meski sudah dimakan zaman. Peribahasa ini jika ditelusuri pada sejumlah referensi merupakan peribahasa lama yang dikutip dalam pidato Kaisar Titus di hadapan Senat Romawi. Hal ini bisa dibaca dalam buku Dialogue Militaire Entre Anciens et Modernes, karya J.P Bois (Université de Nantes, Centre de recherches sur l’histoire du monde atlantique. Presses universitaires de Rennes,2004).
Sontak pernyataan mantan jurnalis harian Kompas tersebut menghentakan kesadaran 52 peserta Pelatihan Menulis Opini Ilmiah Populer dan Menulis Berita Berkualitas di Era Disrupsi bagi mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ). “Menarik, memberi semangat dan membuka pikiran saya bahwa menulis opini ilmiah populer itu ternyata seharusnya bisa saya lakukan sejak lama, saya baru tersadarkan dalam pelatihan ini” ungkap Galuh Putra Prasadha, mahasiswa pendidikan informatika Universitas Negeri Jakarta yang ikut kegiatan dari awal hingga akhir.
Kegiatan ini dibuka oleh Ubedilah Badrun selaku Ketua Gugus Informasi Publik dan Kerjasama (GIPK) Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta sekaligus memoderatori sesi pertama pelatihan tersebut. Selain jurnalis senior D.P.Yoeda, juga hadir jurnalis yang berusia milenial Abba Gabrillin dari Kompas.com yang dipandu oleh Annisa jurnalis Didaktika, majalah kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pada sesi siang sampai sore diisi kegiatan praktek menulis opini dan berita berkualitas yang dipandu langsung oleh Ubedilah Badrun hingga setiap peserta mampu membuat berita dan opini ilmiah populer. (u).
