Lapor Pasca

“ENGLISH AS A GLOBAL LANGUAGE, PART II; OR CONGRATULATIONS! YOU SUDAH JAGO SPEAK IN ENGLONESIAN”

– Dr. John O’Regan, University of College London

Jakarta (05/03/17) – Dr. John O’Regan kembali hadir ke Universitas Negeri Jakarta dalam rangka melanjutkan diskusinya mengenai bahasa Inggris yang mengglobal dan berbagai jenis Bahasa Inggris yang berbeda di dunia.

Prof. Dr. Endry Boeriswati selaku Dosen S3 Ilmu Pendidikan Bahasa dalam sambutannya mengapresiasi kepada peserta yang telah datang dan juga tak lupa ucapan terima kasih kepada Dr. John O’Regan yang dapat kembali hadir untuk diskusi bersama di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Kuliah umum kedua ini melanjutkan diskusi pada tahun lalu mengenai bahasa Inggris yang menjadi bahasa komunikasi global dan pada kesempatan ini Dr. John O’Regan juga membahas beberapa jenis bahasa Inggris yang berbeda di seluruh dunia seperti bahasa Inggris Jepang, bahasa Inggris London multikultular, bahasa Inggris Cina dan bahasa Inggris Indonesia (juga disebut sebagai Englonesian atau Indonglish).

Ibu Eva Leiliyanti, M.Hum., Ph.D selaku moderator mengawali pembicaraan dengan menanyakan bahasa yang ingin digunakan, bahasa Inggris seluruhnya atau campuran Indonglish seperti judul dan disambut jawaban bahasa Inggris seluruhnya oleh peserta kuliah umum.

Acara yang diadakan oleh Pascasarjana UNJ dilaksanakan di lantai 5 Gedung Bung Hatta ini dihadiri kurang lebih 200 peserta yang memenuhi ruangan tersebut. Selain mahasiswa program magister dan mahasiswa program doktor hadir pula dosen dan kordinator program Pascasarjana UNJ dalam kuliah umum ini.

Dr. John O’Regan menuturkan bahwa mengapa bahasa Inggris dapat menjadi tersebar ke seluruh dunia dikarenakan beberapa hal, diantaranya ekspansi Kerajaan Inggris dan menguasai ekonomi. Contohnya saja di Bali karena banyaknya turis asing mengharuskan penduduk lokal membiasakan dirinya untuk komunikasi maupun transaksi jual beli dalam bahasa Inggris.

Namun dalam penggunaannya masih banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa Inggris tidak sesuai kaidah penulisan maupun pengucapan. “Buy me sir”, “Pliis soping madam. Dis wan iys feri chiip. Fo yu sepesial prais … ” (usages quoted in the Indonesian press)’ (Smith, 1991: 41), Dr. John O’Regan menirukan.

Kejadian lucu terjadi pada saat Dr. John O’Regan menyajikan materi Musical Indonglish tampilah official video sebuah lagu grup band legendaris generasi milenial yaitu ST12 yang berjudul Cari Pacar Lagi. Peserta yang mayoritas generasi tahun 2000an tersebut otomatis ikut bernyanyi saat lirik I’m sorry ku tak I love you lagi disambut dengan gelak tawa peserta.

Selain Indonglish, Dr. John O’Regan juga menerangkan bahwa di dunia ini terdapat pula bahasa Inggris yang disatukan dengan bahasa lokal negara tersebut contohnya Japlish, multikultural London English dan Chinglish. Di akhir kuliah umum Dr.  John O’Regan mengapresiasi kegiatan beserta peserta yang menghadiri acara.

“Saya ingin agar masyarakat paham bahwa bahasa Inggris memiliki aturan dan keidealan sendiri dalam penggunaannya, namun apabila dalam kegunaannya bahasa Inggris menjadi Indonglish dsb dan memiliki nilai maka itu tidaklah salah karena bahsa dapat menjadi fleksibel, ditambah kita adalah manusia, bukan robot ataupun mesin”, ungkap Dr. John O’Regan saat menjelaskan harapan diadakan kuliah umum ini dalam wawancaranya bersama GIPK (Gugus Informasi Publikasi dan Kerjasama) Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *